“The two most important days in your life are the day you are born, and the day you find out why” ~Mark Twain
Shubuh tadi saya iseng membuka kamus. Mencari definisi purpose. Kamus tersebut mendefinisikan purpose sebagai: the reason for which something is done or created or for which something exists – alasan mengapa sesuatu itu diciptakan – atau ada. Membaca definisi ini membuat saya berpikir: tidak mungkin ada yang sia-sia, segala sesuatu tercipta dan terjadi pasti ada tujuannya. Ada purpose-nya. Lalu bagaimana dengan hidup kita? Apakah Allah menghidupkan kita tanpa purpose? Tidak mungkin. Lalu, apa yang mungkin terjadi bila kita menjalani hidup kita tanpa sense of purpose?
Sense of Purpose memberi ruh dalam tindakan keseharian kita. Tanpa sense of purpose, kita menjadi seperti Zombie. Hidup namun tidak hidup. Bergerak namun tanpa jiwa. Bertindak tanpa rasa.
Maka, penting bagi kita untuk memastikan setiap tindakan kita terkait dengan purpose kita. Guru saya mengatakan dengan istilah lain: terhubung dengan misi kita (connect with our mission). Saya percaya setiap orang lahir dengan membawa misi tertentu di atas bumi. Kita dilahirkan untuk menjalankan peran tertentu, dengan tugas tertentu. Pertanyaannya, sudahkah kita memahami apa misi, peran, dan tugas kita?
Sangat tidak mungkin Allah ciptakan kita tanpa tujuan. Tanpa misi yang harus ditunaikan. Tanpa peran dan tugas yang perlu dijalankan. Sayangnya, tidak semua orang mengenali misinya. Tidak semua orang kenal dengan perannya. Tidak semua orang paham akan tugasnya.
Jadi, apa misi kita? Apa misi spesifik saya? Kenapa saya ada di atas bumi ini? Kenapa saya dilahirkan dengan bakat dan sifat-sifat seperti ini? Kenapa saya dimudahkan untuk menguasai berbagai kemampuan yang saat ini saya kuasai? Saya tidak bisa menjawabnya. Adalah tugas kita masing-masing menemukannya. Hanya Anda sendiri yang dapat menemukan misi, peran, dan tugas spesifik Anda. Bisa jadi, proses penemuan diri ini akan berlangsung seumur hidup kita. Tidak masalah, toh yang berharga di sini adalah prosesnya. Bukan hasil akhirnya.
Proses menyelami misi kita, menemukan peran kita, mengklarifikasi tugas kita adalah proses seumur hidup yang membahagiakan. Jika kamu tidak bahagia, temukan peran dan tugasmu, temukan misimu, aku janji kamu pasti akan bahagia. Bahagia itu ada di proses penemuannya, bukan di ujungnya. Pada saat kamu melakukannya, bahkan sekadar berniat melakukannya, maka kamu akan dipertemukan dengan orang-orang yang tepat di waktu yang tepat dengan cara yang tepat. Aku ingat, Paulo Coelho pernah berkata: “Saat kau (tulus) menginginkan sesuatu, seluruh alam semesta akan berkonspirasi akan membantumu”