Hidup itu seperti menghubungkan titik-titik lalu merangkainya menjadi sebuah garis yang bermakna.
Ada beberapa pendekatan dalam merencanakan hidup (Life Planning). Metode yang paling populer adalah dengan membuat visi akhir dari pencapaian kita. Begin with the end in mind, kata Pak Covey. Mulai dari gambaran besar, kita ingin menjadi siapa, melakukan apa dan mewujudkan apa saja. Kemudian kita break down, setahap demi setahap. Sampai kita menemukan apa yang bisa kita lakukan mulai saat ini dengan sumberdaya yang kita miliki saat ini. Ini adalah metode yang sangat efektif. Metode yang memastikan tindakan kita hari ini terhubung dengan tujuan yang lebih besar di masa depan.
Sayangnya, saya menemui, tidak semua orang mampu membayangkan masa depan. Ada banyak orang yang lebih mudah melihat apa yang di depan mata. Mengerjakan apa yang ada. Beberapa lagi justru lebih mudah menengok ke belakang. Mengambil pembelajaran dari masa lalu sebagai bekal tindakannya hari ini. Bagi orang-orang seperti ini, metode yang akan saya share ini mungkin bermanfaat.
Mari kita mulai.
Pertama, ciptakan Personal Inventory Anda.
Personal inventory adalah daftar segala sesuatu yang Anda miliki saat ini.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu Anda inventarisir.
- Inventarisir segala sesuatu terkait peran Anda saat ini. Mulai dari menuliskan peran-peran Anda, tugas, pekerjaan, aktivitas, unfinished business (janji, utang, project apapun). Tuliskan semuanya dalam satu lembar kertas.
- Inventarisir semua sumberdaya yang Anda miliki saat ini. Baik sumberdaya internal maupun eksternal. Sumberdaya internal misalnya: bakat, sifat, kebiasaan baik, pengetahuan, dan keahlian yang Anda miliki. Sumberdaya eksternal misalnya: peluang, network, koneksi, alat, teknologi, apapun.
- Inventarisir, pencapaian Anda. Mulai dengan menuliskan apa saja yang Anda capai dalam setahun terakhir, kemudian dilanjutkan dengan dua tahun, tiga tahun, empat tahun, sampai lima tahun terakhir. Lihat, apa saja pengetahuan yang meningkat, skill apa yang berhasil Anda akuisisi, kebiasaan baru apa yang berhasil Anda ciptakan, prestasi apa saja yang sudah Anda capai, karya apa saja yang bisa Anda banggakan.
Dari tiga hal di atas, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
- Pembelajaran apa saja yang Anda dapatkan dengan membaca hasil Personal Inventory Anda di atas?
- Apa saja kunci-kunci kesuksesan Anda selama ini?
Setelah Anda melakukan Personal Inventory, lanjutkan dengan langkah berikut ini:
Kedua, tuliskan Bucket List Anda.
Bucket list adalah daftar hal-hal yang suatu saat nanti ingin Anda capai atau Anda lakukan. Mulai dari ingin menjadi orang yang seperti apa, melakukan apa saja, pergi kemana, mencapai apa, karya apa yang ingin Anda ciptakan dsb.
Ketiga, petakan Life Account Anda.
Tetapkan peran dan area hidup prioritas Anda di tahun yang akan datang. Saya menyebutnya sebagai Life Account. Contoh nama area yang dapat Anda gunakan misalnya: personal, profesional, karier, bisnis, finansial, material, keluarga, ayah, hobi, rekreasi, spiritual, pengembangan diri, relasi, pendidikan, kesehatan, dsb. Pilih 5-8 area utama yang akan Anda jadikan prioritas di tahun yang akan datang. Lima area utama saya misalnya: Ayah, Author, Bisnis, Profesi, Asah Gergaji. Tenang, ini bukan sesuatu yang permanen. Jika dalam 1-2 bulan kita melihat area-area ini sudah tidak relevan atau perlu modifikasi, Anda boleh memodifikasinya.
Keempat, tuliskan Wish List Anda.
Wish List adalah 1-3 hal yang ingin Anda capai di masing-masing area tersebut setahun yang akan datang. Di area profesi misalnya saya menuliskan CPLP – ATD (memenuhi kualifikasi sebagai Certified Performance & Learning Professional dari ATD). Sementara di Asah Gergaji saya menuliskan membaca minimal 3 buku berkualitas per bulan.
Kelima, tetapkan tema Anda untuk tahun ini (Life Theme).
Tema adalah kata kunci yang mewakili tahun Anda. Kata kunci yang bisa menjadi anchor Anda untuk tetap ingat pada prioritas dan tujuan Anda. Misalnya, tema saya tahun lalu adalah: simplifying life (menyederhanakan hidup). Sementara tahun 2017, saya mengambil tema: create legacy (menciptakan warisan). Anda boleh membuat 1-3 tema yang relevan dengan Anda.
Jika Anda menyukai pendekatan analisis, setelah Anda melakukan lima langkah ini, Anda bisa lanjutkan dengan mendetailkan salah satu wish list Anda. Membuat rencana yang masuk akal untuk mencapainya. Atau, jika Anda lebih menyukai pendekatan intuitif Anda cukup jadikan jawaban dari kelima hal di atas sebagai pegangan Anda dalam mengambil keputusan. Lalu menjalani hari demi hari Anda mengalir mengikuti intuisi Anda. Membiarkannya mengalir menuju tempat yang Anda inginkan.