Memetakan Peran dalam Hidup

Dalam bahasan Life Plan kali ini saya akan fokus pada pemetaan peran. Dalam hidup, pasti kita menjalankan sebuah peran tertentu. Bisa sebagai Ayah, Ibu, Pengusaha, Guru, Da’i, Teman, Sahabat, Anak, Tetangga atau peran-peran lain yang kita jalani saat ini. Mengklarifikasi apa saja peran kita bermanfaat dalam menjaga “keseimbangan hidup.” Yap, saya sengaja beri tanda kutip pada frasa keseimbangan hidup. Karena pada faktanya, hidup tidaklah benar-benar seimbang. Pasti hidup kita berat di salah satu peran yang kita jalankan. Jadi, seimbang yang saya maksud tidak selalu berarti sama berat dan sama porsinya ya. Bisa jadi satu peran menyita waktu lebih banyak daripada peran lain. Meski demikian, memetakan peran-peran yang saat ini kita jalankan membuat kita lebih sadar dengan kehidupan yang kita jalankan.

memetakan-peran-dalam-hidup

Bagaimana cara memetakan peran-peran kita? Berikut ini caranya.

Pertama, tuliskan semua peran yang saat ini Anda jalankan.

Misalnya, sebagai seorang suami, ayah, pengusaha, teman, sahabat, apapun. Tulis sebanyak-banyaknya yang Anda ingat. Baik peran sebagai pribadi (ayah, anak, suami, istri, ibu, dsb), profesional (pengusaha, konsultan, penulis buku dsb) maupun peran-peran sosial Anda (tetangga, aktivis, penggiat komunitas dsb).

Kedua, tuliskan peran-peran yang pernah Anda jalani sebelumnya.

Peran yang pernah Anda jalankan, namun saat ini tidak Anda jalankan lagi. Prosesnya sama seperti di atas. Mengapa menuliskan ini penting? Karena seringkali ada peran penting yang karena kesibukan kita, kita melupakannya.

Ketiga, tuliskan peran-peran yang ingin Anda jalani di masa depan.

Setiap orang, saya yakin, memiliki cita-cita. Cita-cita tentang peran yang ia ingin jalankan di masa depan. Seorang karyawan, bisa jadi ingin menjalankan peran pengusaha suatu hari nanti. Seorang jomblo, ingin menjalankan peran suami. Seorang relawan organisasi, ingin menjalankan peran sebagai presiden organisasi misalnya. Tulis semuanya.

Keempat, setelah Anda melakukan ketiga hal di atas, beri skor 1-10 terkait peran-peran Anda.

Tanyakan, seberapa optimalkah Anda di peran-peran tersebut saat ini? 1 berarti sangat tidak optimal, 10 berarti sudah sangat optimal.

Kelima, tetapkan 5-8 peran yang ingin Anda jalankan setahun ke depan.

Peran-peran manakah kiranya yang relevan dengan misi terdalam hidup Anda? Peran-peran manakah yang mencerminkan life purpose Anda? Peran-peran manakah yang akan menjadi prioritas Anda tahun ini?

Keenam, tetapkan tema tujuan untuk masing-masing peran yang Anda tetapkan.

Tanyakan pada diri: apa yang terpenting dari peran ini? Apa hasil akhir yang ingin saya capai dari menjalankan peran ini? Apa nilai-nilai yang akan Anda pegang teguh dalam menjalankan peran ini?

Contoh: peran sebagai Ayah.

Tema: Their Best Friends & Mentor (Menjadi teman dan pendidik yang baik bagi anak-anak). Tujuan: menciptakan anak-anak yang bahagia dan suka belajar. Nilai-nilai: apresiasi, ketegasan, kasih sayang.

Ketujuh, tetapkan satu kebiasaan baru yang ingin Anda bentuk tahun ini.

Kebiasaan baru yang akan mendukung Anda dalam menjalankan peran tersebut. Untuk contoh peran sebagai ayah di atas, kita bisa tetapkan kebiasaan baru misalnya: meluangkan waktu 15 menit untuk ngobrol dengan masing-masing anak setiap hari. Nanti, saat kebiasaan ini sudah terbentuk, Anda boleh menciptakan kebiasaan lainnya. Namun, untuk awalan, tetapkan cukup satu kebiasaan saja.

Kedelapan, sekarang lihat peran-peran, tema, tujuan, nilai-nilai dan kebiasaan baru yang Anda tuliskan.

Bayangkan semua itu dapat Anda jalankan dengan baik mulai saat ini. Sekarang saya ingin Anda melompat ke masa depan, 5-10 tahun dari sekarang. Tengok ke belakang, lihat peran, tujuan dan kebiasaan yang mulai Anda jalankan. Puaskah Anda? Inikah yang benar-benar Anda ingin lakukan dalam hidup? Inikah hal yang benar-benar ingin Anda wujudkan dalam hidup? Cek rasanya. Modifikasi langkah 1-7 jika diperlukan sampai Anda merasa inilah yang benar-benar ingin Anda lakukan.

Inilah delapan hal yang dapat Anda lakukan dalam memetakan peran Anda. Sederhana, namun sangat powerful ketika dijalankan. Apa pendapat Anda?

Join Newsletter

Subscription Form

Leave a Reply

Scroll to Top