Saya yakin sebagian besar dari kita saat ini terlibat dalam proses kreasi konten (content creation). Entah dalam konteks hobi atau konteks profesional (misal untuk bangun personal branding, jualan, dsb). Dalam proses ini, pasti ada hal-hal yang tidak menyenangkan dalam prosesnya. Makanya, kemarin saya coba buat survei pendek terkait hal ini di sosial media dan beberapa grup komunitas. Surveinya terkait pain point (hal yang paling menyakitkan; hambatan; masalah) yang muncul saat membuat konten.
Alhamdulillah, ada 50 orang yang merespon survei tersebut. Beberapa jawaban yang muncul di antaranya:
“Terlalu banyak ide di kepala. Muter-muter. Trus jadi loading. Akhirnya sok-sokan nunggu inspirasi muncul, tp gak ada juga.”
“Tema/ide konten yang saya punya banyak tetapi mencari bahasa yg sederhananya yg butuh waktu lama”
“Mentok cari ide kreativitas menyusun kata kata… jadi membutuhkan banyak waktu lebih lama memikirkan dan melakukannya.”
Setelah dianalisis, seluruh jawaban responden ternyata bisa dikelompokkan ke dalam 5 kategori:
- Hambatan dalam menemukan ide (entah karena terlalu banyak ide atau tidak punya ide sama sekali).
- Kesulitan dalam membuat konten yang menarik (menuangkan gagasan menjadi konten).
- Waktu yang lama dalam membuat konten.
- Proses editing dan hal teknis lainnya.
- Perasaan tidak percaya diri dan insecure terkait konten yang dibuat.
Dari ketiga kategori di atas, ternyata pain point yang paling sering disebut adalah poin 1, 2, dan 3 (menemukan ide, menuangkan gagasan, waktu yang lama dalam membuat konten).
Sebagai content creator, jika hal-hal di atas tidak diatasi maka akan ada beberapa kemungkinan yang terjadi.
Pertama, kita akan kehilangan motivasi dalam membuat konten, bisa dalam bentuk merasa bosan atau jenuh dengan apa yang dikerjakannya. Akibatnya, kita pun jadi tidak konsisten posting konten. Kalaupun posting, kita hanya posting konten secara asal, konten yang tidak berkualitas.
Kedua, interaksi dengan audiens menurun. Ketidakkonsistenan posting konten dan kualitas konten yang rendah membuat interaksi dengan audiens makin menurun. Efek terburuk adalah berkurangnya jumlah audiens yang mengikuti kita.
Ketiga, hilangnya peluang-peluang baru. Turunnya interaksi dengan audiens tentu akan menyebabkan personal brand tidak terbangun, jualan tidak laku, sampai dengan klien enggan berkolaborasi dengan kita. Peluang-peluang pun jadi hilang.

Sebenarnya, situasi semacam ini bisa dihindari. Kunci dari proses kreasi adalah brainstorming atau diskusi. Jika kita punya teman diskusi atau rekan untuk melakukan brainstorming, proses-proses menghasilkan ide biasanya jadi lebih lancar.
Pertanyaannya, bagaimana jika kita tidak punya rekan untuk diskusi? Salah satu alternatif untuk hal ini adalah dengan memanfaatkan kecerdasan buatan seperti ChatGPT (spoiler: ChatGPT ini bisa diakses tanpa biaya).
Apa itu ChatGPT? Anggap saja ChatGPT itu tools untuk ngobrol dengan komputer yang super cerdas. Secara formal, ChatGPT adalah salah satu model generative language yang dikembangkan oleh OpenAI. Model ini menggunakan teknologi deep learning untuk menghasilkan teks yang sama seperti manusia. Dalam arti lain, ChatGPT mampu menghasilkan teks dalam berbagai topik dan gaya tulisan yang berbeda, dan bahkan dapat memperbaiki atau menambahkan informasi pada tulisan yang sudah ada.

ChatGPT dapat membantu kita dalam membuat konten. Mulai dari menemukan ide, mempercepat proses pembuatan konten, membantu proses penulisan, dsb. Dengan bantuan ChatGPT, kita dapat menghasilkan konten yang lebih baik dalam waktu yang lebih cepat.
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh content creator dengan menggunakan ChatGPT:
- Mempercepat proses brainstorming ide: ChatGPT dapat membantu kita untuk menghasilkan ide-ide baru yang kreatif dan menarik dalam waktu singkat.
- Meningkatkan kualitas konten: Dengan bantuan ChatGPT, kita dapat menghasilkan konten yang lebih baik dan lebih informatif. ChatGPT dapat memberikan saran dan rekomendasi yang tepat untuk memperbaiki konten yang sudah ada, serta membantu kita untuk menghasilkan konten yang lebih fokus dan terstruktur.
- Membantu dalam proses penulisan: ChatGPT dapat membantu kita dalam proses penulisan, termasuk menghasilkan kalimat pembuka yang menarik, membuat struktur yang baik, dan menghasilkan kata-kata kunci yang tepat untuk meningkatkan SEO.
- Menghemat waktu: Dengan menggunakan ChatGPT, kita dapat menghemat waktu yang biasanya digunakan untuk proses brainstorming, riset, dan penulisan. Dengan demikian, kita bisa lebih fokus pada aspek kreatif dari proses pembuatan kontennya.
- Menghasilkan konten yang lebih beragam: ChatGPT dapat membantu kita untuk menghasilkan konten yang lebih beragam. Misalnya, kita bisa mengubah artikel menjadi skrip video, poin-poin presentasi, juga ide konten untuk Instagram. Hal ini dapat membantu content creator untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Kesimpulannya, penggunaan ChatGPT memudahkan proses pembuatan konten yang kita lakukan. Mulai dari menghasilkan ide baru, mengoptimalkan SEO, menemukan kutipan inspiratif, menulis draft konten, dan mengedit atau memperbaiki konten yang sudah ada.
Namun, meskipun ChatGPT dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat, tetap diperlukan keahlian dan pengetahuan dari kita untuk memaksimalkan penggunaannya. Kita perlu mengajukan prompt (berupa perintah atau pertanyaan) yang tepat agar kita mendapatkan jawaban yang tepat.
Inilah alasannya kenapa kemudian saya kepikiran untuk membuat webinar terkait hal ini. Webinarnya berjudul “Content Writing Hack: Optimasi ChatGPT untuk Membuat Konten yang Lebih Mudah dan Cepat.” Dalam webinar ini kita akan belajar bagaimana menggunakan ChatGPT untuk:
- Menghasilkan ide konten yang fresh dan menarik
- Mempercepat proses menulis dan mengedit konten
- Menyesuaikan gaya bahasa agar lebih personal dan sesuai dengan target audiens
- Menghasilkan konten yang lebih bervariasi dari ide konten yang sama
- Menghasilkan konten yang lebih interaktif
Informasi lebih lanjut tentang webinar ini, silakan kunjungi utas.to/chatGPT
Sampai ketemu di webinar ini. Insyaallah setelah menerapkan ilmu dari webinar ini, Anda akan bisa menghasilkan konten lebih cepat dan lebih banyak dalam waktu yang sama.
PS. Draft awal artikel ini dibuat oleh ChatGPT, kemudian disunting oleh saya agar ada human touch-nya ^_^
Setuju kang, ada banyak kemudahan yang dapat kita ambil dgn menggunakan AI (dalam hal ini ChatGPT) dan pengalaman saya, hanya butuh waktu kurang dari sejam, kita sudah mendapatkan konten yang menarik,…
Sisi baiknya, tentu ini akan menjadikan kita makin produktif walau terkadang menunda2 waktu msh menjadi kendala dlm mengoptimalkannya.
Thanks for a nice information.