Saya menyadari bahwa kita hidup dalam budaya memberitahu (telling), bukan budaya bertanya (questioning). Sehingga sampai saat ini kita mungkin belum menyadari kekuatan dari sebuah pertanyaan. Bagaimana dengan Anda, sadarkah Anda kekuatan dari sebuah pertanyaan?
Bayangkan skenario berikut ini. Anda bertemu dengan seseorang, kemudian ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
- “Kejadian apa yang paling menyedihkan dalam hidupmu?”
- “Apa yang paling kau sesali dalam hidup?”
- “Apa kejadian terburuk yang pernah menimpa keluargamu?”
- “Siapa orang yang paling tidak kau suka? Mengapa kau tidak menyukainya?”
- “Jika kau boleh menyalahkan seseorang atas nasibmu hari ini, siapa yang akan kau salahkan?”
Kira-kira apa yang akan terjadi pada diri Anda? Seperti apakah suasana hati Anda setelah mendengar pertanyaan-pertanyaan di atas?
Pertanyaan mengarahkan fokus pikiran. Fokus pikiran mengarahkan perasaan. Perasaan mengarahkan perilaku.
Apa yang berbeda bila orang yang Anda temui mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berbeda sebagai berikut?
- “Pengalaman menarik apa saja yang kau alami seminggu ini?”
- “Apa saja hal yang kau syukuri hari ini?”
- “Hal apa yang paling membahagiakan dalam hidupmu?”
- “Siapa orang yang sangat menginspirasimu? Mengapa kau terinspirasi olehnya?”
- “Jika kau memiliki semua sumberdaya yang kau butuhkan untuk mewujudkan apapun yang kau inginkan. Hal-hal apa saja yang ingin kau wujudkan?”
Apakah pikiran dan perasaan Anda berbeda ketika mendengarkan pertanyaan-pertanyaan barusan? Pertanyaan, entah kita ajukan pada orang lain ataupun kita ajukan pada diri sendiri akan mengarahkan pikiran, perasaan, dan perilaku kita.
Pertanyaannya, apakah pertanyaan yang sering Anda ajukan pada diri sendiri adalah pertanyaan yang memberdayakan atau memperdayakan?
Saat situasi tidak mengenakkan terjadi pada Anda, apakah Anda bertanya pada diri:
“Mengapa ini terjadi padaku?”
“Siapa yang harus disalahkan dari situasi ini?”
Atau Anda bertanya:
“Pelajaran apa saja yang aku dapatkan dari situasi ini?”
“Apa yang dapat aku lakukan secara aktif untuk mengubah situasi ini?”
Pertanyaan mana yang Anda ajukan? Pertanyaan yang memberdayakan atau memperdayakan?
Maka, alasan apa saja yang membuat Anda untuk mulai menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang memberdayakan dalam hidup Anda?
Artikel yang sederhana namun mencerahkan, Lovely this article
Thanks mas Irwan