Cita-cita Hidup Vs Visi Hidup

2 min read

pentingnya visis hidup

Akhir tahun sudah dalam hitungan bulan. Awal tahun pun tinggal beberapa langkah lagi. Bagaimana dengan resolusi tahun kemarin, apakah telah berjalan sesuai rencana, atau ambyar karena corona?

Getir memang jika mengingat tentang pandemik ini. Sayangnya, apapun kita katakan tentang bencana ini, semua adalah hal yang diluar kendali kita. Alih-alih sumpah serapah, mari kita kembali menilik kembali visi hidup kita. Kita sambut tahun baru dengan rencana yang lebih baik.

Perbedaan cita-cita hidup dan visi hidup

Oya, jika bicara tentang visi, kita pasti memulainya dengan “Aku ingin …”. Jadi sebetulnya, apakah visi dan cita-cita adalah dua hal yang sama, atau malah berbeda? Lalu apa bedanya dengan tujuan hidup?

Sebelum mengurai kesamaan atau perbedaan keduanya, kita cek dulu julukan pemimpi dan visioner.

Kita menyebut orang yang penuh dengan cita-cita adalah pemimpi, karena mereka hanya sibuk dengan pikirannya sendiri.

Beda halnya dengan orang yang berusaha menjadikan cita-cita mereka nyata, kita menyebutnya sebagai seorang visioner.

Visi merupakan hasil dari mengaplikasikan semua ilmu, memahami sebab dan akibat, untuk mewujudkan cita-cita hidup menjadi nyata.

Menjadi pemimpi adalah syarat awal untuk menjadi seorang visioner. Tapi sangat jarang seorang pemimpi yang akhirnya menjadi visioner.

Visi membutuhkan kerja nyata, termasuk berani memilih hal yang penting dan meninggalkan semua yang tidak penting untuk mencapai cita-citanya.

Visi, seberapa penting dalam hidup kita?

Mengapa harus ada visi, apakah cita-cita saja tidak cukup?

Sudah banyak penulis buku pengembangan diri yang menulis, jika visi hidup yang jelas akan mempermudah kita mencapai sukses, karena visi seperti sebuah peta perjalanan hidup kita.

Masalahnya, bagaimana kita membuat visi hidup yang tepat, agar jalan kita juga tepat?

Langkah membuat visi hidup

Langkah 1

Seperti disebutkan diatas, jika menjadi pemimpi adalah syarat awal menjadi seorang visioner. Jadi mulailah membuat visi hidup teman-teman dengan “apa yang aku inginkan“.

Pertanyaan ini sangat gampang. Tapi sekaligus bisa sangat menakutkan. Mengekplorasi keinginan kita yang terdalam, dan kemudian menyadarinya, sering membuat kita mengkerut karena takut dengan konsekuensinya.

Tapi abaikan saja itu dulu. Tulis saja dulu, bebaskan diri, dan tulislah semua yang teman-teman inginkan.

Jangan lupa, masukkan semua keinginan disetiap kategori hidup kita; keuangan, hubungan dengan keluarga, karir, kesehatan, hingga kategori spiritual.

Agar lebih mudah, cobalah panduan berikut ini :

  1. Selalu mulai dengan pertanyaan “mengapa” mimpi atau cita-cita hidup itu teman-teman inginkan.
  2. Pikirkan tentang apa yang teman-teman inginkan, bukan hal yang teman-teman tidak inginkan.
  3. Ijinkan diri teman-teman untuk bermimpi.Kreatiflah, pertimbangkan ide apapun bahkan yang paling tidak mungkin sekalipun.
  4. Fokus pada apa yang teman-teman harapkan, bukan yang oranglain harapkan atas hidup teman-teman.

Langkah 2

Jika sudah, mulai bayangkan “seperti apa, versi terbaik aku di masa depan?”

Gambarkan kehidupan ideal yang teman-teman inginkan dengan detil. Ijinkan diri teman-teman bermimpi dan buatlah gambaran jelas tentang versi ideal teman-teman tersebut.

Jika tidak bisa membayangkan maka bayangkan bagaimana perasaan teman-teman di 20 atau 30 tahun ke depan. Bila masih juga sulit, maka mulai dengan 5 atau bahkan 2-3 tahun ke depan.

Jangan berpikir tentang bagaimana cara mencapainya, itu ada di langkah selanjutnya.

Oya, jangan lupa jadwalkan untuk menengok visi ini setiap hari, agar teman-teman selalu ingat apa yang teman-teman inginkan.

Langkah 3

Langkah terakhir adalah rencanakan kebelakang.

Ya, kedengarannya memang aneh. Umumnya jika bicara visi, orang-orang akan bicara proses ke depan, tapi jika kita merencanakan hidup kita dari hasil yang kita inginkan, maka langkah berikutnya justru merencanakan mundur (dari visi tesebut) bagaimana teman-teman akan meraihnya.

Jadi mulailah untuk membuat langkah demi langkah, hal apa saja yang harus teman-teman lakukan untuk visi tersebut. Renungkan apa yang teman-teman akan lakukan untuk mengisi gap antara diri teman-teman yang sekarang dengan masa yang akan datang.

Terasa sulit? Bagaimana jika teman-teman mengikuti kursus dua hari Life Plan 2.0. Sebagai alumni Mindshare, teman-teman bisa mendapatkan kelas ini dengan harga spesial Rp.100.000 saja. Silahkan hubungi https://wa.me/62816990270

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *