Cara Merebut Perhatian

“Orang tidak menaruh perhatian pada hal-hal membosankan” ~ John Medina

Semua orang ingin diperhatikan. Ketika mengajar, guru ingin diperhatikan. Ketika melakukan presentasi, seorang penjual ingin diperhatikan. Ketika berbicara pada anaknya, para orangtua ingin diperhatikan.

Ketika berkomunikasi, semua orang ingin diperhatikan. Tujuannya sederhana, jika orang lain memperhatikan kita, mereka akan mengingat pesan kita. Ingat: kita hanya mengingat hal-hal yang kita perhatikan. Pertanyaannya, bagaimana cara menarik perhatian orang lain agar mereka mengingat pesan kita?

Secara psikologis, manusia hanya memperhatikan hal-hal yang diminatinya dan dianggap penting olehnya. Maka, agar kita diperhatikan oleh orang lain, kita perlu membungkus pesan kita dalam kepentingan dan minat orang yang kita ajak bicara.

Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Prof. John Medina di buku Brain Rules, saya menyimpulkan empat hal yang dapat kita lakukan agar orang lain memperhatikan pesan kita.

  • Pertama, sampaikan gambaran umum (general) yang bermakna sebelum Anda menyampaikan detilnya. Detil itu kadang membosankan. Anda perlu berikan gambaran umum, tujuan, dan manfaat bagi mereka terlebih dahulu. Hal-hal ini membuat orang lain berminat terhadap pesan Anda.
  • Kedua, pecah pesan yang kompleks menjadi beberapa segmen (bagian). Otak adalah pengolah sekuensial. Ia tidak dapat memberikan perhatian pada dua hal bersamaan.
  • Ketiga, lakukan jeda di antara segmen. Otak manusia membutuhkan istirahat untuk memproses informasi. Jeda membuat otak lebih mudah memproses informasi. Dan ingat, tambahkan gambaran umum, kesimpulan dan penghubung di tiap segmen yang Anda sampaikan.
  • Keempat, libatkan emosi. Libatkan ketegangan, rasa takut, tertawa, kebahagiaan, nostalgia, ketakjuban, rasa penasaran dengan kadar secukupnya dalam pesan yang Anda sampaikan.

Jadi, entah Anda adalah guru, penjual, atau orangtua, manfaatkan empat hal di atas untuk menyampaikan pesan Anda.

“Audiens pergi setelah 10 menit, tapi Anda dapat terus menahan mereka dengan menuturkan cerita atau menciptakan peristiwa-peristiwa kaya emosi” ~ John Medina

Mau ngobrol dan diskusi via twitter? Follow http://twitter.com/darmawanaji

Join Newsletter

Subscription Form

Leave a Reply

Scroll to Top