Untuk mendapatkan hasil yang berbeda, kita perlu melakukan tindakan yang berbeda.
- Ingin lebih sehat sementara kita masih merokok? Mustahil. Hentikan perilaku merokok, baru kita akan lebih sehat.
- Ingin lebih bugar namun kita tak berolahraga secara rutin? Mustahil. Lakukan olahraga secara rutin barulah kita lebih bugar.
- Ingin memiliki blog yang dikunjungi ribuan orang per hari tapi tak mau menulis secara rutin? Mustahil. Menulislah secara rutin, barulah blog kita layak dikunjungi ribuan orang.
Maka, untuk mengubah hasil, kita perlu mengubah perilaku kita.
Melakukan perilaku yang sama, berulang-ulang, namun kita berharap hasilnya berbeda, itulah yang disebut dengan kegilaan. Bukan kata saya, itu Einstein yang berkata.
Banyak orang berhasil mengubah perilakunya secara cepat, namun cepat pula kembali ke asal perilakunya.
Selama ramadhan misalnya, dari pagi sampai sore para perokok mampu menahan keinginan merokoknya, namun apa yang terjadi setelah maghrib datang?
Bagaimana mengubah perilaku supaya hasilnya permanen dalam jangka panjang?
Dua orang peneliti, Prochaska dan DiClemente, memberikan jawabannya kepada kita. Mereka membangun sebuah model bernama Stages of Change (Tahap-Tahap Perubahan). Tahap-tahap yang mereka kemukakan menggambarkan secara utuh proses perubahan perilaku secara permanen. Mulai dari menghentikan kebiasaan merokok sampai memulai kebiasaan jogging di pagi hari.
Tahap 1: Precontemplation (Tahap pra kontemplasi)
Ini adalah tahap ketika kita merasa bahwa perubahan belumlah diperlukan. Kita masih menikmati kebiasaan lama kita. Kita merasa belum butuh untuk berubah.
Tahap 2: Contemplation (kontemplasi/perenungan).
Kita mulai berpikir untuk berubah. Kita mulai menyadari pentingnya perubahan. Kita mulai merasa butuh untuk berubah. Banyak orang berhenti di tahap ini. Mereka menghibur dirinya sendiri. Mereka menyangkal kebutuhan untuk berubah. Mereka menunda untuk mulai berubah. Faktor kritis di tahap ini adalah menemukan belief yang memotivasi Anda untuk berubah.
Tahap 3: Determination (keputusan/kebulatan tekad)
Kita mulai mengambil keputusan. Menyiapkan fisik dan mentak untuk bertindak memulai perubahan. Perokok membuang bungkus rokoknya, yang lain mulai mendaftar ke gym. Sebagian lainnya mulai menjadwalkan kapan saja posting tulisan di blognya.
Tahap 4: Action (tindakan)
Kita mulai bertindak. Bangun tidur, mulai berolahraga pagi. Berangkat ke gym. Berhenti merokok. Mulai menulis postingan di blog. Apakah sampai sini artinya sudah berhasil? Belum. Anda masih perlu mempertahankannya.
Tahap 5: Maintenance (pemeliharaan)
Anda mempertahankan tindakan Anda. Anda menjaga konsistensi Anda. Anda merutinkan perilaku Anda. Inilah yang tidak mudah. Inilah tahap paling menantang dalam mengubah perilaku. Di sinilah pentingnya seorang coach atau minimal seroang kawan yang akan membantu Anda menjaga konsistensi. Membantu memonitoring tindaka-tindakan Anda.
Coba periksa perilaku yang ingin kita ubah. Ada di tahap berapakah kita saat ini?
Ada kalanya, setelah menjalani tahap demi tahap di atas kita masuk ke Tahap Relapse. Kambuh, kembali ke kebiasaan lama. Bila ini terjadi, segera evaluasi, ambil pembelajaran, kembali ke jalur yang benar. Jika diperlukan, cari bantuan dari pihak luar.
Yap, mengubah perilaku bukanlah hal yang mudah dan cepat. Namun bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Lakukan perubahan setahap demi setahap. Mulai dari perilaku yang sederhana terlebih dulu, insyaallah perubahan akan semakin mudah dilakukan.
Referensi: Prochaska, JO; Norcross, JC; DiClemente, CC. Changing for good: the revolutionary program that explains the six stages of change and teaches you how to free yourself from bad habits. New York: W. Morrow; 1994.