Buku Zero to One ditulis oleh Peter Thiel dan Blake Master. Peter Thiel adalah founder dari dua perusahaan sukses: PayPal dan Palantir. Dia juga merupakan investor awalFacebook.
Buku ini awalnya merupakan materi kursus startup yang disampaikan oleh Peter Thiel di Universitas Stanford. Salah satu peserta saat itu, Blake Master, mencatat secara ekstensif apa yang disampaikan oleh Peter Thiel. Kemudian catatan tersebut dikembangkan dan jadilah buku ini.
Meskipun membahas tentang dunia startup, buku ini berbeda dengan buku stratup lainnya. Bahkan nampak bertolak belakang. Prinsip-prinsip yang diajarkannya berbeda cukup signifikan.
Hal ini bisa dipahami, karena menurut Thiel, kunci sukses adalah menjadi kontrarian – orang yang berbeda. Jangan tergoda untuk menjadi orang rata-rata. Bahkan, rata-rata founder dari perusahaan sukses merupakan pencilan – orang-orang yang ekstrim berbeda. Entah mereka sangat jenius, atau mereka sangat bodoh. Entah mereka sangat miskin, atau mereka sangat kaya. Entah mereka sangat tidak terkenal, atau mereka sangat terkenal. Para founder berada di kutub ekstrim. Jarang ada founder yang lahir dari orang rata-rata.
Demikian pula saat memulai startup. Ada dua pilihan:
Pilihan pertama, 0 – 1 (zero to one); menciptakan sesuatu yang benar-benar baru.
Pilihan kedua, 1 – n (one to n); menduplikasi sesuatu yang sama (yang terbukti sudah berhasil) dan melakukan sedikit peningkatan.
Kebanyakan startup memilih pilihan kedua. Sayangnya, hanya mereka yang memilih pilihan pertama yang akan sangat sukses.
Larry Page berikutnya tidak akan sukses dengan menciptakan search engine baru. Bill Gates berikutnya tidak akan sukses dengan menciptakan operating system baru. Anda perlu memulai sesuatu yang benar-benar berbeda, yang belum ada, jika ingin sukses secara signifikan.
Namun sayangnya, apa yang diajarkan oleh mazhab pembelajaran startup saat ini tidak seperti ini. Sejak dot com crash tahun 2000, para konsultan dan pemikir menyarankan empat hal berikut untuk sukses di startup.
- Buatlah produk dengan fitur secukupnya, lalu buat peningkatan secara bertahap.
- Jaga perusahaan seramping dan sefleksibel mungkin. Tidak perlu buat rencana. Lakukan siklus iterasi (build – measure – learn) untuk memikirkan apa yang perlu dilakukan selanjutnya.
- Berkompetisilah di pasar yang sudah ada. Buat peningkatan yang membedakan produk Anda dengan kompetitor.
- Fokuslah pada produk, bukan pada penjualan. Orang akan membeli bila produk kita bagus.
Menurut Thiel, keempat hal di atas memastikan Anda akan menjadi startup rata-rata. Alih-alih mengadopsi keempat cara berpikir di atas, Thiel menawarkan cara berpikir berikut:
- Berani ambil risiko, buatlah produk yang benar-benar berbeda.
- Punya rencana yang buruk lebih baik daripada tidak punya rencana. Jangan andalkan iterasi.
- Kompetisi mengurangi profit. Hindari kompetisi jika Anda ingin sukses.
- Penjualan sama pentingnya dengan produk. Tanpa penjualan yang bagus, produk bagus tidak akan terjual.
Bagaimana dengan Anda, pola pikir mana yang akan Anda adopsi?
Disclaimer: tulisan ini hanya merupakan tafsiran saya terhadap buku yang saya baca. Anggaplah tulisan sebagai sebuah hipotesis yang perlu diuji. Jangan jadikan tulisan saya ini sebagai satu-satunya referensi. Pelajari referensi lain juga dan ambillah keputusan Anda dengan bijak.
One Reply to “Zero to One: Rahasia Memulai StartUp Sukses”