Syakilah dan Jalan Lurus dalam Hidup
Bayangkan Anda masuk ke dalam sebuah kamar asrama berisi puluhan anak-anak yang baru bangun tidur. Sebagian masih rebahan di kasurnya, sebagian masih mengantuk, sebagian lagi […]
Bayangkan Anda masuk ke dalam sebuah kamar asrama berisi puluhan anak-anak yang baru bangun tidur. Sebagian masih rebahan di kasurnya, sebagian masih mengantuk, sebagian lagi […]
Masih ingat definisi bakat menurut Gallup di artikel kemarin? Bakat adalah pola pikiran, perasaan atau perilaku yang paling alamiah dalam diri kita. Ia muncul berulang-ulang
Bakat, ada atau tidak? Perbincangan semacam ini selalu menarik. Sebagian menanggap bakat itu ada. Sebagian lagi menganggap bakat hanyalah sebuah mitos. Bagaimana sebaiknya kita menyikapinya?
“Life is an endless process of self-discovery.” ― James Gardner Banyak yang menyangka proses penemuan diri itu dapat dilakukan hanya dengan sekali asessment. Sayangnya, tidak
Diakui maupun tidak, aktivitas yang bersifat penemuan diri (Self-Discovery) itu menarik untuk dilakukan. Proses menemukan potensi diri, bakat (talents), hasrat (passion), kekuatan (strengths), kepribadian (personality),
Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nations mengatakan, untuk memenangkan bisnis, Anda harus mampu memecah sebuah pekerjaan kompleks menjadi pekerjaan-pekerjaan yang lebih sederhana. Dengan demikian, para