Kenapa banyak orang suka nunda kerjaan sampai mepet deadline? Dengan memahami Hukum Parkinson kita akan tahu mengapa nunda itu jadi masuk akal.
Aku lupa kapan persisnya mengenal Hukum Parkinson ini. Namun, paham hukum ini bener-bener ngasih pencerahan.
Inti dari Hukum Parkinson itu begini:
“Semakin banyak waktu yang tersedia untuk mengerjakan sebuah tugas, semakin sedikit usaha yang kita keluarkan untuk mengerjakan tugas tersebut.”
Hal ini juga berlaku sebaliknya:
“Semakin sedikit waktu yang tersedia untuk mengerjakan sebuah tugas, semakin banyak usaha yang kita keluarkan untuk mengerjakan tugas tersebut “
Perhatikan gambar berikut:

Bayangkan kamu punya sebuat tugas yang perlu dikerjakan. Jika tenggat waktunya seminggu, mungkin usahamu dalam mengerjakannya ada di level 5. Tetapi jika tenggat waktunya hanya dua hari, usahamu bisa jadi naik di level 9.
Jadi, makin banyak waktu yang tersedia untuk mengerjakan tugas, makin santai kita mengerjakannya. Ini sebabnya, tenggat waktu seminggu dan dua hari kadang kala jadi nggak relevan. Misal, kita dikasih tenggat waktu seminggu, apa yang terjadi bisa saja begini:
- Hari pertama, level usaha 5 (ah masih lama, nanti aja ngerjainnya)
- Hari kedua, level usaha 5 (masih ada waktu lah, aman)
- …
- Hari keenam, level usaha 8 (duh bentar lagi deadline, kudu mulai dikerjain)
- Hari ketujuh, level usaha 9 (kerja habis-habisan sampai tugasnya rampung)
Nah, kalau sudah paham hukum ini, kita perlu bagaimana? Kalau kamu sudah baca Kitab Anti Penundaan atau ikut ecourse Anti Penundaan, kamu pasti familiar dengan teknik Reverse Calendar. Teknik ini adalah teknik untuk mengatasi penundaan dengan memanfaatkan Hukum Parkinson ini.
Secara sederhana, di teknik Reverse Calendar, kamu pecah deadline besar ke dalam deadline-deadline yang lebih pendek. Ini memastikan kamu mengalami progress dalam mengerjakan tugasmu.
